Home / Lingkungan / Senderan Sungai Cisanggarung Ambruk, Padepokan Riung Gunung Bergerak Cepat Lakukan Penanganan Darurat

Senderan Sungai Cisanggarung Ambruk, Padepokan Riung Gunung Bergerak Cepat Lakukan Penanganan Darurat

KUNINGAN – Sebuah senderan atau infrastruktur penahan tebing di tepi Sungai Cisanggarung, yang berada di wilayah Desa Kadugede, Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan, ambruk pada Jumat (22/5/2025) dini hari. Peristiwa ini diduga kuat akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir yang menyebabkan rembesan air menggerus dasar pondasi senderan yang sudah rapuh.

Senderan yang ambruk memiliki panjang sekitar 12 meter dengan tinggi 2,5 meter. Material bangunan yang longsor sempat terbawa arus sungai dan berpotensi memperluas kerusakan jika tidak segera ditangani.

Tokoh masyarakat setempat sekaligus pemilik Padepokan Riung Gunung yang berada tak jauh dari lokasi kejadian, Deni Darmadi mengungkapkan kerusakan senderan sebenarnya telah terdeteksi sebelumnya. Ia sempat melihat retakan pada bagian bawah pondasi dan telah mengusulkan kepada pemerintah desa agar segera menyampaikan laporan ke instansi teknis terkait.

“Saya pernah usulkan agar dipasang bronjong sementara untuk menahan senderan yang sudah retak, tapi belum sempat ditindaklanjuti, senderan ini keburu ambruk karena hujan deras,” ungkap Deni.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan demi mencegah kerusakan lebih lanjut, Deni bersama anggota padepokan Riung Gunung langsung melakukan penanganan darurat secara swadaya.

Dengan menggunakan bahan dan alat seadanya, seperti bambu dan kayu, mereka membuat penahan sementara untuk menahan gerusan tanah agar tidak terus meluas ke badan sungai.

Aksi gotong royong ini pun mendapat perhatian dari Camat Kadugede, Maryanto, dan dari perwakilan pihak BBWS Cimancis yang hadir langsung menyaksikan kerja bakti mereka di lokasi kejadian.

Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan respons cepat masyarakat dalam menangani situasi darurat tersebut. Bahkan untuk masyarakat umum, Camat Maryanto mengimbau mereka pada Hari Minggu akan serentak memantau di tiap titik longsor aliran Sungai Cisanggarung yang ada di Desa Kadugede.

“Kami berharap penanganan permanen dari pemerintah daerah bisa segera dilakukan, karena jika dibiarkan berlarut, bisa berdampak pada akses dan lingkungan sekitar,” ujar Deni, berharap adanya tindak lanjut dari dinas terkait.

Pria yang akrab disapa Mang Dadawuk ini berharap, setelah penanganan sementara yang dilakukan secara swadaya ini, pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat segera turun tangan untuk membangun kembali senderan secara permanen guna menghindari dampak bencana lebih besar, terutama ketika musim hujan kembali datang. (NARS)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *