KUNINGAN – Program pendidikan dan pembinaan disiplin di barak militer bagi siswa bermasalah mulai dijalankan di Kabupaten Kuningan. Hingga Jumat (9/5/2025), sebanyak 50 siswa telah mendaftar untuk mengikuti pelatihan di barak TNI, sebagai bagian dari inisiatif yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menyatakan pihaknya telah menyiapkan lokasi pendidikan di kawasan BKPSDM Cikaso, bekerja sama dengan Kodim 0615 Kuningan.
- BTNGC Klaim Longsor Bukan Dampak Pembangunan Arunika, Bupati Kuningan Bicara Begini
- Dede Ismail Desak Pembentukan Tim Investigasi Gabungan, Soroti Longsor di Bawah Arunika
- Pelatihan Bela Negara Pelajar SLTP di Kuningan, Bupati Dian: Investasi Moral untuk Anak Bangsa
- Jalan Penghubung Citenjo–Bantar Panjang Nyaris Putus, Warga Malah Singgung Harga Karpet Rp99 Juta
- Longsor di Kawasan Bawah Wisata Arunika, Pemerhati Lingkungan Ingatkan Risiko Daya Dukung Alam
“Sudah mendaftar 50 siswa yang Insya Allah akan segera kita mulai lakukan pembinaan di barak TNI. Nanti tempat pendidikannya direncanakan di komplek BKPSDM Cikaso,” ungkap Bupati Dian.
Program ini menyasar siswa yang dinilai membutuhkan bimbingan lebih intensif dalam hal kedisiplinan dan karakter.
Menurut Bupati Dian, banyak dari orang tua yang sudah tidak mampu lagi mendidik anak mereka secara mandiri, dan menyambut baik upaya pemerintah untuk mengambil alih peran pembinaan dengan pendekatan yang lebih tegas dan terstruktur.
“Bentuknya pelatihan kewiraan. Saya sudah mendapatkan dokumen persetujuan dan izin dari para orang tua mereka agar anak-anaknya dididik oleh kita. Para orangtua ini bahkan mengikhlaskan dan meminta bantuan kepada pemerintah untuk mendidik anak mereka lebih lanjut,” jelasnya.
Bupati juga mengingatkan, program serupa pernah dilakukan 2–3 tahun lalu dan terbukti efektif meski hanya dilakukan dalam waktu singkat.“Pendidikannya mungkin hanya dua sampai tiga hari, namun hasilnya bagus. Ini bisa jadi solusi alternatif bagi siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian perilaku di sekolah. Kalau hasilnya kembali positif, apa salahnya ini jadi program berkelanjutan,” tambahnya.
Program ini mendapat dukungan penuh dari jajaran TNI dan instansi terkait. Pemerintah berharap, pelatihan ini tak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga wadah bagi siswa untuk membangun rasa tanggung jawab, cinta tanah air, serta tumbuh sebagai pribadi yang lebih baik di masa depan.
Dengan pendekatan kedisiplinan khas militer, pemerintah optimistis program ini akan menjadi jalan keluar bagi siswa-siswa yang selama ini sulit dibina dalam lingkungan pendidikan formal. (NARS)