Home / Pertanian / eQuanik Agri Nusantara: Petani Milenial Kuningan Pelopori Budidaya Melon Hidroponik Jepang untuk Ketahanan Pangan

eQuanik Agri Nusantara: Petani Milenial Kuningan Pelopori Budidaya Melon Hidroponik Jepang untuk Ketahanan Pangan

Kebun Melon Premium

KUNINGAN – Menjawab tantangan ketahanan pangan dan peluang agribisnis berbasis 4.0, sebuah komunitas petani milenial cerdas bernama eQuanik Agri Nusantara lahir di Desa Hantara, Kuningan, pada tahun 2024. Komunitas ini kini menjadi pelopor budidaya melon premium varietas Cantaloupe hidroponik Jepang di Kabupaten Kuningan.

Founder eQuanik Agri Nusantara, Pipin Arifin, memiliki komitmen kuat untuk menarik minat generasi Z (Gen Z) dalam dunia pertanian. Ia bertekad membentuk kelompok-kelompok petani muda yang unggul dan produktif, tidak hanya untuk menciptakan ketahanan pangan atau food security, tetapi juga untuk membuka lapangan pekerjaan di lingkungan sendiri.

Pipin sangat berharap melon premium yang mereka budidayakan dapat menjadi salah satu ciri khas dan kebanggaan Kabupaten Kuningan, layaknya tape. “eQuanik Agri Nusantara bertekad menghadirkan inovasi dalam sektor pertanian, menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Kami berharap budidaya melon premium ini menjadi inspirasi bagi para pelaku industri pertanian di Kabupaten Kuningan,” ucapnya.

Senada dengan Pipin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kuningan, Wahyu Hidayah, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap pengenalan penerapan teknologi hidroponik modern berbasis teknologi 4.0 pada budidaya melon premium dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan ketahanan pangan.

Wahyu juga memiliki harapan besar agar komoditas ini menjadi unggulan baru yang menjadi ciri khas Kabupaten Kuningan.Wahyu berharap eQuanik Agri Nusantara dapat menjadi inspirasi bagi para petani lain dalam melihat bagaimana penerapan teknologi tepat guna pertanian berbasis teknologi 4.0 mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

“Pohon melon yang biasanya hanya berbuah maksimal 3 buah, dengan penerapan teknologi ini bisa berbuah sampai lebih dari 10. eQuanik Agri Nusantara menjadi pionir dalam budidaya melon premium hidroponik di Kabupaten Kuningan. Dari Kuningan untuk Indonesia. Diharapkan agar desa lain di wilayah Kabupaten Kuningan akan mengikuti atau menerapkan hal yang sama dalam budidaya melon premium hidroponik ini,” tutur Wahyu.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan berkomitmen untuk terus membina kelompok tani eQuanik Agri Nusantara secara berkelanjutan.

“Tidak hanya kelompok tani eQuanik saja, akan tetapi petani-petani milenial di Kabupaten Kuningan akan kita bina. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam dunia pertanian serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian lokal,” jelas Wahyu.

Ia menambahkan, dengan fokus pada penerapan teknologi terkini, pihaknya berharap dapat mendorong adopsi praktik pertanian yang efisien dan berkelanjutan di seluruh Kuningan. (Nars)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *