KUNINGAN, – Pihak penyelenggara dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Luragungtonggoh mengakui adanya temuan jamur pada salah satu komponen makanan yang didistribusikan kepada penerima manfaat pada Jumat, 3 Oktober 2025. Temuan tersebut berupa tiga buah brownies berjamur yang diterima oleh kelompok penerima manfaat B3 di desa setempat.
- Puluhan Dapur MBG di Kuningan Beroperasi Tanpa Pengawasan Penuh
- Dramatis, 5 Petugas Satpol PP Sigap Amankan Pria Ngamuk Serang Warga
- Anggaran Damkar Kuningan Disorot Golkar: Hanya Rp105 Juta, Tak Sebanding dengan Risiko Petugas
- Fraksi Amanat Restorasi Ingatkan Pemkab Kuningan: Jalan Mulus Tak Ada Artinya Jika Anak Masih Gizi Buruk
- Fraksi PKS Beberkan ‘PR Besar’ Pemkab Kuningan: Dari Tata Ruang Mangkrak Hingga Mafia Perizinan
Pengakuan ini tertuang dalam surat permohonan klarifikasi yang dilayangkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Luragungtonggoh kepada Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan. Surat tertanggal 7 Oktober 2025 tersebut ditandatangani oleh Kepala SPPG, Wawan Rizki Setiawan, dan Ahli Gizi, Aditha Noviana.
Dalam suratnya, Wawan menjelaskan bahwa penyebab munculnya jamur kemungkinan besar adalah akibat kesalahan dalam prosedur penyimpanan.
”Penyimpanan barang yang tertutup karena untuk penyimpanan snack tersebut itu di-packing menggunakan mika dan disimpan di wadah yang kedap udara, tetapi disimpan di suhu ruang yang tinggi/panas dalam waktu yang lama,” tulis Wawan dalam surat klarifikasinya.
Dijelaskan lebih lanjut, brownies tersebut mulai disimpan pada pukul 23.00 WIB malam sebelumnya dan baru didistribusikan kepada penerima manfaat pada pukul 13.00 WIB keesokan harinya, atau selang waktu sekitar 14 jam.
Keterlambatan distribusi, menurut pihak SPPG, disebabkan oleh pengiriman menu basah dan kering yang dilakukan bersamaan pada hari Jumat untuk total 3.950 penerima manfaat.
Pihak SPPG juga menyatakan bahwa masalah ini telah diatasi langsung di lapangan. Meskipun tiga brownies berjamur yang menjadi bukti telah dibuang oleh penerima, pihak dapur telah mengambil langkah proaktif dengan mengganti barang tersebut sebanyak 10 buah sebagai bentuk kompensasi.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, mengeluhkan temuan makanan berjamur dalam paket yang mereka terima. Temuan ini sontak menimbulkan pertanyaan publik terkait kualitas pengelolaan dapur MBG di Desa Luragungtonggoh tersebut.
Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, kue brownies yang dibagikan ke penerima, tampak sudah berjamur saat dibuka. Kondisi itu kemudian dilaporkan kepada Satgas MBG tingkat Kabupaten untuk ditindaklanjuti.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, menegur keras Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Luragungtonggoh setelah muncul laporan adanya brownies berjamur dalam paket makanan program MBG.
Ia menegaskan, persoalan tersebut tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap program unggulan pemerintah daerah itu.“Ini bukan sekadar masalah makanan, tapi masalah tanggung jawab moral dan nama baik program. Jangan pernah menganggap sepele distribusi menu MBG,” tegas Wahyu dalam arahannya kepada jajaran SPPG, Selasa (7/10/2025). (Nars)